Kamis, 23 April 2020


FIGHTING AT MARKETING TO BE A WINNING TEAM
TEKNIK MEMASARKAN BUKU
Agus Subardana, S.E., M.M.

Saat ini sebagian besar masyarakat sedang dirundung gelisah, cemas, mungkin putus asa terhadap keadaan yang semakin tidak menentu. Tetapi seorang penulis harus bisa melihat peluang berkreasi. Pada malam ini On Jay mengundang Bapak Agus Subardana, S.E., M.M. untuk sharing tentang teknik memasarkan buku.

Sebagai pendahuluan Mas Agus menceritakan bagaimana di era digital ini jumlah penerbit buku yang terdaftar di IKAPI sebanyak 1328 penerbit, tinggal 711 penerbit saja yang masih aktif. Artinya 50% penerbit berusaha mentransformasi marketingnya, dari tradisional menuju inovatif. Perlu berbagai macam marketing yang harus dilakukan agar bukan hanya mampu bertahan, tetapi juga maju berkembang.

Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1.    Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2.  Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Mas Agus menjelaskan strategi ‘serangan’ marketing agar buku penerbit mampu terserap pasar. Penerbit Andi yang telah berkiprah selama 40 tahun pun masih harus mencari inovasi marketing, walaupun dengan sepuluh ribu judul yang dibagi dalam 32 segmentasi.

1.      Serangan udara.
a.       Pemasaran buku lewat dunia maya. Hal ini diperlukan bila buku penerbit memilik banyak klasifikasi. Jadi, web digunakan bukan hanya sebagai markas, tetapi juga sebagai display marketing. Website tersebut diisi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya. Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktif untuk terus promosi , benefitnya kita dapat :
1)         Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
2)        Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
3)        Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
4)        Menaikan penjualan dan profit
5)        Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
6)        Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
7)        Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen

b.       Pemasaran buku lewat komunitas
Tipikal masyarakat Indonesia yang guyub “mangan ora mangam sing penting kumpul” merupakan potensi target pemasaran buku. Misal kita menerbitkan buku “VESPA DARI MASA KE MASA”. Buku itu laku keras jika kita memasarkannya di komunitas vespa. Majalah KAI (Kereta Api Indonesia) selalu ludes dibeli komunitas pecinta kereta.

2.    Serangan darat.
Hal ini mirp dengan perang kolosal “Saur Sepuh”. Semua harus dipersiapkan secara matang. Mulai dari daerah mana yang menjadi target marketing.

a.       Toko Buku mana yang akan disasar; Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional. Di toko buku modern pun harus memiliki strategi promosi, bisa display, bedah buku, talkshow, event tertentu di toko itu
b.       Direct selling. Metode pemasaran ini sering kita alami pabila kita sebgai pendidik atau jabatan lain yang terkait dengan pendidikan. Ujung tombaknya ada di tenaga penjualan.
c.       Melakukan event event. Bisa sebagai penyelenggara seperti seminar, tryout. Atau sebagai pendukung event seperti pameran buku.

Kesimpulannya, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk meraih peluang captive market dalam marketing buku. Ingat, man jadda wa jada

JKT, 23/04/20

Rabu, 22 April 2020



MOMENTUM MENENTUKAN KEBERHASILAN
Menulis Dan Menerbitkan Buku
Di Penerbit Andi Yogyakarta
Edi S. Mulyanta, S.Si., M.T.


Pada kuliah malam ini, Om jay mengundang nara hubung Bapak Edi S. Mulyanta, selanjutnya saya sebut Mas Edi aja ya Pak. Beliau kelahiran Yogyakarta, 24 Mei 1969. Dari CV beliau yang ada di https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/22/biodata-edi-s-mulyanta/ saya dapat menyimpulkan bahwa beliau adalah pakar dibidang offset dan perbukuan. Sayang kalau pertemuan malam ini dilewatkan.

Sengaja saya memasang gambar rumus momentum, sebagai tema sentral pertemuan malam ini. Momentum akan berpengaruh terhadap seberapa besar massa pikiran, ide, wawasan tulisan yang kita punya dan kecepatan kita menuangkannya dalam tulisan yang siap dibaca pemirsa melalui penerbit.

Darah penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet2 pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara langsung.

Penerbit yang bernaung di bawah IKAPI yang memiliki hak ISBN memiliki passion masing-masing. Agar tulisan kita bisa masuk kategori penerbit, mas Edi memberikan masukan-masukan sebagai berikut:

1.          Pahamilah ciri khas terbitan setiap penerbit. Tentunya bertujuan agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Walaupun ada penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya.

2.         Jajakilah penerbit dengan mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajagi apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam memersiapkan tulisannya. Penerbit yang telah lama malang melintang tentu dapat melihat dan memprediksi serapan pasar terhadap buku kita, dari proposal yang kita buat

3.         Pilihlah judul yang baik sesuai dengan pasar yang kita tuju. Lakukan riset pasar, buku apa yang menguasi mayoritas pasar. Kemudian riset pesaing, sehingga kita dapat meyakinkan penerbit untuk menerbitkan buku kita.

4.        Kirimkan proposal kita ke beberapa penerbit, dan yakinkan riset kecil kita tentang sesuatu yang baru dibuku kita.

5.         Jadilah perintis dalam sebuah tema actual. Karena seorang perintis, meskipun kualitasnya kurang, tetapi dia menikmati pangsa pasar pertama kali. Jadikan peristiwa lebih penting dari kualitas, agar buku kita segera diterbitkan

6.         Dalam menyampaikan proposal pastikan 50% tulisan kita sudah jadi. Tinggal penerbit menentukan kelanjutannya

7.         Persiapkan yang 50% itu, yaitu: Kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Karena di penerbit berapa banyak calon buku yang antri proses administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain c over, dan proses produksi.

8.        Bantulah penerbit dalam menjalankan tugasnya. Maksudnya dalam proses editing, akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis.

9.         Apabila proposal kita telah diterima bantulah penerbit dengan mendukung kreasi mereka dalam editing, setting layout, desain cover.

Intinya, komunikasi dan kerjasama yang baik antara penulis dengan penerbit akan melahirkan sebuah buku yang abadi, yang terus dicari pembaca.

Kesimpulannya, jadikan peristiwa aktual dan faktual sebagai momentum penulis untuk menghasilkan karya

JKT, 22/04/20

Senin, 20 April 2020

MENULISLAH DENGAN SEDERHANA DAN APA ADANYA

MENULIS CEPAT DAN TEPAT DI MEDIA DARING DAN LURING
Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd.


Penulis 20 buku, redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Januari 2019, telah menghasilkan ratusan artikel tersebar di media daring dan luring. Guru SMP yang hobi menulis sejak 1999, buku pertamanya terbit tahun 2003. Pendidikan S1 di UNS, S2 di UPI Bandung. Sejak Juli 2019 menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar PGRI

Beliau adalah penulis yang telah terkenal. Silahkan ketik ‘buku catur nurrohman’, pasti halaman pertama top rank karya beliau semua. Beliau menjadi penulis karena termotivasi dari rasa suka. Passion. Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, pengetahuan melalui tulisan. Apalagi beliau pernah mengajar TK. Beliau menulis tentang behavior anak TK.

Jujur, hingga pertemuan ‘kuliah’ ke belasan kali, saya selalu memliki dua musuh besar, yang kadang saya menang, seringnya mereka yang menang, yaitu rasa takut dan malas. Rasa takut selalu diikuti oleh ‘jangan jangan …. jangan jangan’. Rasa malas selalu diikuti alibi ‘aduh, besok anu anu’, ‘ah, besok bisa dikerjakan di sekolah’.

Tapi oleh Om catur, yang memulai kiprah menulisnya dari tahun 1999 sampi 2003, sebuah proses yang cukup singkat untuk menjadi seorang penulis,  malam ini (20/04) diajarkan menjadi penulis yang sederhana dan apa adanya. Penulis yang up to date terhadap situasi terkini.


Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki)

Penulis yang menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Maksudnya maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing. Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dan lain sebagainya.

Tips menulis cepat dan tepat ala Om Catur

1.      Seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat. Orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik.

2.        Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan. Kuasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.

3.  Jadilah diri sendiri ketika menulis. Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud. perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master untuk menemukan gaya kita sendiri. Jangan ragu untuk ambil ATM (amati, tiru, modifikasi)

4.  Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu.

5.     Menulislah seperti berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.

6.     Menulislah atau paksakan menulis. Kalau kurang pantas atau ditolak redaksi berarti kita diberi kesempatan untuk memperbaikinya

7.        Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang kita sukai. Lakukan pekerjaan yang kita cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang kita sukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang kita sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik.

Tulisan menjadi penting karena pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Mulailah dari hal yang kita sukai. Bisa karya ilmiah, artikel populer, features yang ringan, atau travelling.

Dalam teknis menulis cepat , bisa membuat kerangka dulu baru kita kembangkan. Atau langsung mengalir saja. Tetapi seorang penulis harus bisa menegaskan mana memiliki kerangka, judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup.

Sebuah perjuangan agar tulisan kita konsisten dan tidak writer’s block yang menyebabkan melenceng dari tulisan di awal . Om Catur juga memberikan tipsnya. Yaitu membaca tulisan tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai  referensi. Sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang lain, sah-sah saja.

Kesimpulan materi malam ini adalah menulislah. Dengan menulis kita bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan kita. Dengan menulis kita bisa berkomunikasi dengan orang yang nun jauh di sana, yang kita tidak pernah tatap muka apalagi dengar suara. Menulis akan membahagiakan diri kita dan orang lain. IQRA’

JKT, 20/04

Jumat, 17 April 2020


JADIKAN PENA UNTUK BERJUANG DAN MENANG

GURU MENULIS DAN BERPRESTASI
Sigit Suryono, M.Pd.


Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976, saat ini mengajar di SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Dari CV beliau dapat kita lihat beliau adalah manusia enerjik. Selain tugas pokokbya sebagai guru IPA, beliau aktif di Sembilan kegiatan, dan semuanya pada posisi core. Gimana bagi waktunya ya?

Prestasi lomba yang telah diraih? Jangan ditanya. Ada delapan belas prestasi yang rata-rata tingkat nasional. Perlu lemari khusus dong Pak dirumah.

Semua prestasi itu bukan seperti kopi sachet yang tinggal tuang air panas siap dihidangkan. Beliau memulai dari tahun 2006. Sperti kata alm. Meggy Z, “jatuh bangun aku mengerjarmu…”. Seorang bayi tidak bisa berjalan tanpa didahului merangkak. Usain Bolt tidak mungkin menjadi pelari tercepat sedunia tanpa latihan yang keras, jatuh bangun, kalah, kalah dan kalah. Tetapi tidak menyerah.

Yang harus dipersiapkan adalah 1) Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 2) Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita. 3) Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba), 4) Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 5) saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Apa yang harus kita persiapkan untuk mengikuti lomba Guru Berprestasi? Beliau memberikan arahan :

1.  Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.

2.   Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi. (kumpulkan semua karya yang sudah kita buat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung) misal undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut memudahkan untuk menyusun portofolio.

3.  Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang kita miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. (karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll) jangan lupa buat presentasinya menggunakan media presentasi yang kita kuasai.

4.    Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat

5.  Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat.

Kegiatan penilaian Gupres pada dasarnya sama mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat nasional. Yang kita perlukan adalah penguasaan karya kita dan linearitas antara pertanyaan juri dengan jawaban kita. Minimalisir ‘noise’ yang mengganggu presentasi kita.

Mungkin di tingkat kabupaten, penilaian juri berbeda-beda. Ada penilaian tentang strata pendidikan kita, ada yang menekankan best pactice, tetapi intinya sama yaitu kita menunjukkan portofolio mendidik kita.

Terakhir, walaupun kita maju lomba Gupres sendirian, tetaplah berkoordinasi dengan atasan, Nyuwun sewu disik untuk mendapatkan surat tugas. Berkolaborasilah dengan rekan sejawat. Mustahil kita bisa mengumpulkan dan mengisi portofolio sedemikian banyak tanpa bantuan teman-teman di dunia nyata maupun dunia maya.

Gupres adalah salah satu wahana aktualisasi kompetensi dan apresiasi terhadap kemauan dan kemampuan sendiri.

JKT, 17/04/20

Kamis, 16 April 2020



Nak, izinkan Kami membuka Pintu Kenyamananmu

MENGAJAR GAYA MOTIVATOR
Aris Ahmad Jaya (http://arisahmadjaya.com/)

Lahir di Pati, 23 Februari 1974, Kecerdasannya mengantarkan beliau menjadi motivator pendidikan papan atas. Beliau CEO ABCo SUGESTI MOTIVATINDO. Buku-bukunya sekitar motivasi dan parenting sudah banyak ia buat dan selalu best seller. Saya sendiri pernah merasakan dua kali melihat dan ikut larut dalam shownya. Dua-duanya berkesan.

Pada malan ini beliau mengejutkan kami dalam banyak hal. Pertama penyajian. Kami disuguhkan materi audio dan video penting yang kalau kami tatap muka entah berapa ekivalen financialnya. Beliau menerangkan hal yang kami kira rumit dengan Bahasa yang sederhana dan renyah. Yang kedua runut dari awal hingga akhir, mengalahkan announcement pramugari. Sehingga sayang kalau kita lewatkan walau sekadar ambil minum.

Tampilan pertama begitu menusuk, Guru Betulan dan Guru Kebetulan. Guru betulan adalah guru yang diidamkan yang punya energi mengajar, bertemu bisa menularkan pengetahuan. Guru kebetulan adalah salah lalu keterusan, bisa menjadi guru betulan kalau belajar, menikmati proses dan sadar akan profesi. Kalau itu semua bisa dinikmati maka akan jadi guru yang mencintai pekerjaan

Pada audio berikutnya beliau menjelaskan tiga tipe guru, 1) Tidak punya arah, menyesatkan, karena tidak punya target, tidak berenergi. Apabila ada teman sejawat yang seperti itu disrankan segera berubah atau segera berhenti karena memberikan kontribusi negative pada siswa untuk masa depannya. 2) Guru yang berenergi karena gaji, imbalan, finansial. Tidak konsisten berdasar dekat atau jauhnya tanggal gajian. Untuk guru seperti itu segera sadar menuju jalan yang benar. 3) Guru yang sadar, mencintai dirinya, pelajaran dan kehidupan.

Mengajar MGM adalah teknik sebagai guru sadar. Konektor kebaikan, keilmuan yang layak dicintai, magnet terhadap kecintaan keilmuan dan Rabbnya

Peran guru ada 4, yaitu:

1.    Mengajar, hanya mentransfer pengetahuan. Jaman sekarang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Sudah kalah dengan teknologi

2.  Mendidik, guru menjadi teladan, memasukkan norma baik yang bisa dijalankan dalam keseharian. Di dalam kelas, di sekolah atau di lingkungan, guru konsisten dengan akhlak mulia yang bisa ditularkan pada siswa.

3. Menginspirasi, guru level berikutnya yang bukan hanya mampu memberikan teladan, 
    tetapi juga menginspirasi siswanya untuk berbuat positif yang lainnya

4.  Menggerakkkan, inilah level tertinggi seorang guru. Mampu menggerakkan siswanya dari yang biasa menjadi luar biasa sesuai kemapuannya. Guru yang mampu mengasah talenta siswa sehingga yang tadinya pasir menjadi mutiara.

Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan. Menarik dimulai dari apa yang dilihat menyenangkan dimulai dari apa yang dirasa. Untuk menjadi guru yang menarik:

1)     Persiapkan diri utnk menarik, penampilan, perilaku. Guru yang layak dizinkan. Ketika kita masuk kelas ada dua pintu pada siswa : diizinkan dan tidak dizinkan. Pintu diizinkan adalah pintu diamana siswa nyaman. Kebaliklannya Pintu Tidak Diizinkan adalah pintu dimana siswa merasa tertekan sehingga apa siapa dan bagaimana kita di kelas itu tidak diterima oleh siswa. Guru harus bsa menyenangkan, sehingga harus bisa memahami siswa. Contoh membuka pintu ‘diizinkan’ adalah masuk dlam kondisi senyum “1225” (1 dari hati, 2 cm kiri dan kanan, cukup 5 detik),

2)      Gunakan salam yang berbeda. Berikan apresiasi. Tips lainnya berikan simuasi game sederhana sebelum belajar.

3)      Apresiasi proses mereka. Tangkap basah kebaikan, tempa besi selagi panas. Jangan tunggu apresiasi sampai penerimaan rapor.

Guru sekaligus motivator mampu menemukan titik lebih, keunggulan khas dan mampu memotivasi siswa. emukan nilai unggul mereka masuknlah ke dalam nilai unggul itu. Berikan mereka momentum untuk menunjukkan mereka hebat.

Ada 3 langkah untuk memotivasi sehingga siswa menemukandan bangga akan keunggulan mereka;

1) Harus mampu memberi momentum kesempatan hebat berdasar nilai lebihnya. Beri dia kepercayaan. Misal sebagai ketua kelas beri kepercayaan untuk mengelola kelas.

2) Libatkan menjadi pemain, jadikan mereka bagian dari history mereka. Jadikan mereka pelaku bukan penonton.

3) berikan label positif secara klasikal maupun individu label membangun persepsi rasa. Misal kelas Lebah, Kelas Bintang, Si Jenius, Si Pemusik.

Berikutnya, Pak Aris memberikan tips menjadi MGM, yang diasosiasikan dengan ‘MIDAS TOUCH’ (https://youtu.be/Zx0oR7WsE84)

1. Jempol, apresiasi proses menuju hasil akhir. Menghargai nilai lebih siswa. https://youtu.be/UAZ02bxlzyM

2. Telunjuk, mampu mmberikan teladan komitmen konsisten antusisas integritas. https://youtu.be/39raqyvipcE

3. Jari tengah, jadilah pribadi yang pyna keunggulan, keunikan kreativitas nilai khas. https://youtu.be/AdXLTi1-pPs

4.      Jari manis, hubungan interpersonal yang baik. Hubungan yang didasarkan saling menghargai. Hapalkan namanya, beri label positif https://youtu.be/U8uyPVhRFTQ

5.       Kelingking. Hargai hal-hal yang kecil. Memberikan catatan kecil di bukunya, libatkan dalam kegiatan belajar. https://youtu.be/xVBnh4TsPgw

Terakhir, Guru yang hebat adalah guru yang bertekad mengaplikasi, memperaiki dan evaluasi sehingga menjadi inspirasi.

Bagi rekan-rekan yang ingin mendengarkan kuliah beliau silahkan klik tautan berikut:

Audio 1     Audio 2     Audio 3      Audio 4     Audio 5     Audio 6

Audio 7      Audio 8       Audio 9        Audio 10     Audio 11     Audio 12

Terima kasih Pak Aris atas segudang ilmu yang diberikan, semoga menjadi amal Jariyah di Akhirat kelak. Aamiin

JKT, 16/04/20