Kamis, 16 April 2020



Nak, izinkan Kami membuka Pintu Kenyamananmu

MENGAJAR GAYA MOTIVATOR
Aris Ahmad Jaya (http://arisahmadjaya.com/)

Lahir di Pati, 23 Februari 1974, Kecerdasannya mengantarkan beliau menjadi motivator pendidikan papan atas. Beliau CEO ABCo SUGESTI MOTIVATINDO. Buku-bukunya sekitar motivasi dan parenting sudah banyak ia buat dan selalu best seller. Saya sendiri pernah merasakan dua kali melihat dan ikut larut dalam shownya. Dua-duanya berkesan.

Pada malan ini beliau mengejutkan kami dalam banyak hal. Pertama penyajian. Kami disuguhkan materi audio dan video penting yang kalau kami tatap muka entah berapa ekivalen financialnya. Beliau menerangkan hal yang kami kira rumit dengan Bahasa yang sederhana dan renyah. Yang kedua runut dari awal hingga akhir, mengalahkan announcement pramugari. Sehingga sayang kalau kita lewatkan walau sekadar ambil minum.

Tampilan pertama begitu menusuk, Guru Betulan dan Guru Kebetulan. Guru betulan adalah guru yang diidamkan yang punya energi mengajar, bertemu bisa menularkan pengetahuan. Guru kebetulan adalah salah lalu keterusan, bisa menjadi guru betulan kalau belajar, menikmati proses dan sadar akan profesi. Kalau itu semua bisa dinikmati maka akan jadi guru yang mencintai pekerjaan

Pada audio berikutnya beliau menjelaskan tiga tipe guru, 1) Tidak punya arah, menyesatkan, karena tidak punya target, tidak berenergi. Apabila ada teman sejawat yang seperti itu disrankan segera berubah atau segera berhenti karena memberikan kontribusi negative pada siswa untuk masa depannya. 2) Guru yang berenergi karena gaji, imbalan, finansial. Tidak konsisten berdasar dekat atau jauhnya tanggal gajian. Untuk guru seperti itu segera sadar menuju jalan yang benar. 3) Guru yang sadar, mencintai dirinya, pelajaran dan kehidupan.

Mengajar MGM adalah teknik sebagai guru sadar. Konektor kebaikan, keilmuan yang layak dicintai, magnet terhadap kecintaan keilmuan dan Rabbnya

Peran guru ada 4, yaitu:

1.    Mengajar, hanya mentransfer pengetahuan. Jaman sekarang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Sudah kalah dengan teknologi

2.  Mendidik, guru menjadi teladan, memasukkan norma baik yang bisa dijalankan dalam keseharian. Di dalam kelas, di sekolah atau di lingkungan, guru konsisten dengan akhlak mulia yang bisa ditularkan pada siswa.

3. Menginspirasi, guru level berikutnya yang bukan hanya mampu memberikan teladan, 
    tetapi juga menginspirasi siswanya untuk berbuat positif yang lainnya

4.  Menggerakkkan, inilah level tertinggi seorang guru. Mampu menggerakkan siswanya dari yang biasa menjadi luar biasa sesuai kemapuannya. Guru yang mampu mengasah talenta siswa sehingga yang tadinya pasir menjadi mutiara.

Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan. Menarik dimulai dari apa yang dilihat menyenangkan dimulai dari apa yang dirasa. Untuk menjadi guru yang menarik:

1)     Persiapkan diri utnk menarik, penampilan, perilaku. Guru yang layak dizinkan. Ketika kita masuk kelas ada dua pintu pada siswa : diizinkan dan tidak dizinkan. Pintu diizinkan adalah pintu diamana siswa nyaman. Kebaliklannya Pintu Tidak Diizinkan adalah pintu dimana siswa merasa tertekan sehingga apa siapa dan bagaimana kita di kelas itu tidak diterima oleh siswa. Guru harus bsa menyenangkan, sehingga harus bisa memahami siswa. Contoh membuka pintu ‘diizinkan’ adalah masuk dlam kondisi senyum “1225” (1 dari hati, 2 cm kiri dan kanan, cukup 5 detik),

2)      Gunakan salam yang berbeda. Berikan apresiasi. Tips lainnya berikan simuasi game sederhana sebelum belajar.

3)      Apresiasi proses mereka. Tangkap basah kebaikan, tempa besi selagi panas. Jangan tunggu apresiasi sampai penerimaan rapor.

Guru sekaligus motivator mampu menemukan titik lebih, keunggulan khas dan mampu memotivasi siswa. emukan nilai unggul mereka masuknlah ke dalam nilai unggul itu. Berikan mereka momentum untuk menunjukkan mereka hebat.

Ada 3 langkah untuk memotivasi sehingga siswa menemukandan bangga akan keunggulan mereka;

1) Harus mampu memberi momentum kesempatan hebat berdasar nilai lebihnya. Beri dia kepercayaan. Misal sebagai ketua kelas beri kepercayaan untuk mengelola kelas.

2) Libatkan menjadi pemain, jadikan mereka bagian dari history mereka. Jadikan mereka pelaku bukan penonton.

3) berikan label positif secara klasikal maupun individu label membangun persepsi rasa. Misal kelas Lebah, Kelas Bintang, Si Jenius, Si Pemusik.

Berikutnya, Pak Aris memberikan tips menjadi MGM, yang diasosiasikan dengan ‘MIDAS TOUCH’ (https://youtu.be/Zx0oR7WsE84)

1. Jempol, apresiasi proses menuju hasil akhir. Menghargai nilai lebih siswa. https://youtu.be/UAZ02bxlzyM

2. Telunjuk, mampu mmberikan teladan komitmen konsisten antusisas integritas. https://youtu.be/39raqyvipcE

3. Jari tengah, jadilah pribadi yang pyna keunggulan, keunikan kreativitas nilai khas. https://youtu.be/AdXLTi1-pPs

4.      Jari manis, hubungan interpersonal yang baik. Hubungan yang didasarkan saling menghargai. Hapalkan namanya, beri label positif https://youtu.be/U8uyPVhRFTQ

5.       Kelingking. Hargai hal-hal yang kecil. Memberikan catatan kecil di bukunya, libatkan dalam kegiatan belajar. https://youtu.be/xVBnh4TsPgw

Terakhir, Guru yang hebat adalah guru yang bertekad mengaplikasi, memperaiki dan evaluasi sehingga menjadi inspirasi.

Bagi rekan-rekan yang ingin mendengarkan kuliah beliau silahkan klik tautan berikut:

Audio 1     Audio 2     Audio 3      Audio 4     Audio 5     Audio 6

Audio 7      Audio 8       Audio 9        Audio 10     Audio 11     Audio 12

Terima kasih Pak Aris atas segudang ilmu yang diberikan, semoga menjadi amal Jariyah di Akhirat kelak. Aamiin

JKT, 16/04/20

7 komentar: