MOMENTUM MENENTUKAN
KEBERHASILAN
Menulis Dan Menerbitkan
Buku
Di Penerbit Andi
Yogyakarta
Edi S. Mulyanta, S.Si.,
M.T.
Pada
kuliah malam ini, Om jay mengundang nara hubung Bapak Edi S. Mulyanta,
selanjutnya saya sebut Mas Edi aja ya Pak. Beliau kelahiran Yogyakarta, 24 Mei
1969. Dari CV beliau yang ada di https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/22/biodata-edi-s-mulyanta/
saya dapat menyimpulkan bahwa beliau adalah pakar dibidang offset dan
perbukuan. Sayang kalau pertemuan malam ini dilewatkan.
Sengaja
saya memasang gambar rumus momentum, sebagai tema sentral pertemuan malam ini.
Momentum akan berpengaruh terhadap seberapa besar massa pikiran, ide, wawasan
tulisan yang kita punya dan kecepatan kita menuangkannya dalam tulisan yang
siap dibaca pemirsa melalui penerbit.
Darah
penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut
dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui
outlet2 pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara langsung.
Penerbit
yang bernaung di bawah IKAPI yang memiliki hak ISBN memiliki passion
masing-masing. Agar tulisan kita bisa masuk kategori penerbit, mas Edi
memberikan masukan-masukan sebagai berikut:
1.
Pahamilah
ciri khas terbitan setiap penerbit. Tentunya bertujuan agar tulisannya sesuai
dengan misi penerbit tersebut. Walaupun ada penerbit yang dapat menerbitkan
segala tema di setiap terbitannya.
2.
Jajakilah
penerbit dengan mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajagi
apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan belum. Hal
ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam memersiapkan tulisannya. Penerbit
yang telah lama malang melintang tentu dapat melihat dan memprediksi serapan
pasar terhadap buku kita, dari proposal yang kita buat
3.
Pilihlah
judul yang baik sesuai dengan pasar yang kita tuju. Lakukan riset pasar, buku apa
yang menguasi mayoritas pasar. Kemudian riset pesaing, sehingga kita dapat
meyakinkan penerbit untuk menerbitkan buku kita.
4.
Kirimkan
proposal kita ke beberapa penerbit, dan yakinkan riset kecil kita tentang
sesuatu yang baru dibuku kita.
5.
Jadilah
perintis dalam sebuah tema actual. Karena seorang perintis, meskipun
kualitasnya kurang, tetapi dia menikmati pangsa pasar pertama kali. Jadikan
peristiwa lebih penting dari kualitas, agar buku kita segera diterbitkan
6.
Dalam
menyampaikan proposal pastikan 50% tulisan kita sudah jadi. Tinggal penerbit
menentukan kelanjutannya
7.
Persiapkan
yang 50% itu, yaitu: Kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang,
Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Karena di penerbit
berapa banyak calon buku yang antri proses administrasi penerbitan awal,
editing, setting layout, desain c over, dan proses produksi.
8.
Bantulah
penerbit dalam menjalankan tugasnya. Maksudnya dalam proses editing, akan terbantukan
dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab
yang baik dari penulis.
9.
Apabila
proposal kita telah diterima bantulah penerbit dengan mendukung kreasi mereka
dalam editing, setting layout, desain cover.
Intinya,
komunikasi dan kerjasama yang baik antara penulis dengan penerbit akan
melahirkan sebuah buku yang abadi, yang terus dicari pembaca.
Kesimpulannya,
jadikan peristiwa aktual dan faktual sebagai momentum penulis untuk
menghasilkan karya
JKT, 22/04/20
Ayo terbirkan bukumu
BalasHapusSiip
BalasHapussemangat terbitkan buku
BalasHapushttp://usmanalamsyah.blogspot.com/2020/04/bagaimana-menerbitkan-buku.html
BalasHapusKeren
BalasHapusMantul
BalasHapusSipp
BalasHapusGosok terus menulisnya
BalasHapus